Saat Anda berjalan-jalan di pusat perbelanjaan seperti supermarket, mall atau sejenisnya pasti kerap menemui tulisan "DISKON" di sebagian besar barang yang dipajang. Memang dari dulu kata 'sakti' tersebut masih menjadi trik perdagangan yang cukup efektif untuk mendongkrak volume penjualan. Dalam peristilahan perdagangan diskon sering disebut juga potongan harga, yaitu suatu pengurangan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Jadi diskon merupakan biaya yang harus ditanggung penjual untuk memberikan keringanan bagi pembeli.
Tetapi kenyataan di lapangan tidak seperti itu. Lebih seringnya barang yang dijual tidak benar-benar diskon dan hanya akal-akalan penjual saja. Biasanya harga akan dinaikkan terlebih dahulu baru kemudian diberikan diskon yang fantastis. Jatuhnya harga akhirnya malah kadang lebih besar dibanding harga normal pada hari-hari biasa.
Nah kali ini saya ingin membahas sedikit fenomena yang terjadi di sebuah supermarket di kota saya--Semarang, yang tiap bulan ramadhan seperti sekarang ini selalu memberikan diskon besar-besaran di hampir setiap barang yang dijual.
Karena blog ini adalah blog pembelajaran matematika maka saya hanya akan membahasnya dari sudut pandang matematika*) saja.
Pertama-tama anggaplah bahwa barang yang dijual adalah sebuah baju yang sama dengan harga dasar yang juga sama. Pada kasus pertama penjual memberikan diskon sebesar 70% dari harga dasar. Sedangkan pada kasus kedua pembeli diberikan diskon dobel; yaitu 50% + 20%. (kondisi kedua ini bisa diterangkan sebagai berikut: diskon awal sebesar 50% dari harga dasar kemudian di diskon lagi sebesar 20% dari harga barang setelah kena diskon 50% di awal).Pertanyaannya, dari permasalahan di atas menurut Anda kasus manakah yang lebih menguntungkan untuk pembeli? Baju manakah yang jatuhnya harga lebih murah ataukah sama saja?
Jika Anda bisa menyelesaikan permasalahan diskon di atas saya ucapkan selamat. Berarti Anda sudah siap berbelanja dengan lebih bijak dan smart. Akan tetapi, kalau Anda kesulitan menjawabnya saya sarankan untuk mengajak Ibu atau teman perempuan saat berbelanja di bulan Ramadhan ini, karena selain perempuan lebih jeli membedakan mana barang yang benar-benar di diskon dan mana yang tidak, juga biasanya mempunyai insting tajam untuk memilih mana harga yang lebih murah. :)
Sekedar mengingatkan juga bahwa esensi dari puasa adalah menahan nafsu, bukan hanya sekedar menahan makan minum dari sahur hingga berbuka tetapi juga menahan nafsu konsumtif. Berbelanjalah secara bijak dengan membeli barang-barang yang memang diperlukan. Akan lebih baik lagi jika Anda mau membuat daftar belanja sebelum ke pasar/supermarket dan mentaati daftar tersebut. Usahakan juga untuk berbelanja setelah berbuka agar nafsu belanja tidak terlalu tinggi. Dan sisihkan sebagian uang sebelum membelanjakan uang Anda untuk biaya-biaya lain yang harus dibayarkan, seperti saat ini yang kebetulan bulan puasa jatuh pada masa masuk sekolah, tentunya banyak yang harus dibayar misalnya buku paket, LKS dan iuran kas kelas.
Akhirnya saya ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga kita bisa menjalaninya dengan khikmat dan menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya.
*) Permasalahan diskon di atas dalam pelajaran matematika berhubungan dengan materi menghitung persentase. Penerapan atau penggunaan persentase sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari utamanya pada pengambilan keputusan bisnis. Perhitungan quick count, laporan medis, informasi perkiraan cuaca dan perkembangan suku bunga adalah beberapa pekerjaan yang melibatkan persentase.
sumber gambar: http://www.google.com
sumber gambar: http://www.google.com
0 comments:
Post a Comment