Jika saya mendapat uang seribu rupiah untuk menjawab setiap pertanyaan dari siswa tentang "Pak, apa guna saya mempelajari materi matematika ini?" atau "Kapan dan bagaimana menerapkan materi matematika ini di kehidupan sehari-hari?" mungkin saya akan menjadi seorang jutawan.
Joke atau lelucon di atas saya kira cukup untuk menggambarkan betapa banyaknya siswa yang mempelajari matematika tanpa mengetahui apa guna materi yang dipelajari.
Joke atau lelucon di atas saya kira cukup untuk menggambarkan betapa banyaknya siswa yang mempelajari matematika tanpa mengetahui apa guna materi yang dipelajari.
Hal pertama yang ingin saya bahas dalam postingan kali ini adalah apa guna kita mempelajari matematika?
Berangkat dari anggapan bahwa sia-sia saja mempelajari matematika--terutama ketika sampai pada materi yang sangat sulit dan melibatkan perhitungan yang rumit; memang ada benarnya juga.
Ketika anda bekerja nanti, jarang terjadi anda akan menggunakan aturan sinus dan cosinus dalam pekerjaan. Juga sangat sangat kecil kemungkinannya seorang perempuan akan berkata kepada anda "saya mau pacaran dengan kamu asalkan bisa menyebutkan 5 sifat prisma".
Meskipun demikian tidak lantas kita menjadi tidak perlu mempelajari matematika. Mempelajari matematika sama juga dengan belajar tentang cara berpikir, memecahkan masalah-masalah kehidupan di luar kelas.
Mengutip pendapat pak Karso, tujuan pembelajaran matematika sekolah adalah agar siswa memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika, memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, memiliki ketrampilan matematika untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, memiliki pandangan yang cukup luas, memiliki sikap logis, kritis, cermat dan disiplin serta menghargai kegunaan matematika.
Berangkat dari anggapan bahwa sia-sia saja mempelajari matematika--terutama ketika sampai pada materi yang sangat sulit dan melibatkan perhitungan yang rumit; memang ada benarnya juga.
Ketika anda bekerja nanti, jarang terjadi anda akan menggunakan aturan sinus dan cosinus dalam pekerjaan. Juga sangat sangat kecil kemungkinannya seorang perempuan akan berkata kepada anda "saya mau pacaran dengan kamu asalkan bisa menyebutkan 5 sifat prisma".
Meskipun demikian tidak lantas kita menjadi tidak perlu mempelajari matematika. Mempelajari matematika sama juga dengan belajar tentang cara berpikir, memecahkan masalah-masalah kehidupan di luar kelas.
Mengutip pendapat pak Karso, tujuan pembelajaran matematika sekolah adalah agar siswa memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika, memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, memiliki ketrampilan matematika untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, memiliki pandangan yang cukup luas, memiliki sikap logis, kritis, cermat dan disiplin serta menghargai kegunaan matematika.
Pembelajaran matematika tidak hanya diarahkan agar siswa dapat memecahkan soal dan menerapkan matematika tetapi juga dapat menumbuhkan kemampuan-kemampuan sebagai berikut :
1. kemampuan menerapkan dan menggunakan matematika dalam bidang lain
2. kemampuan berpikir analisis dan sintesis
3. kemampuan membedakan yang benar dan salah dengan alasan logis
4. kemampuan kerja keras, konsentrasi dan mandiri
5. kemampuan memecahkan masalah
Secara tidak langsung, kemampuan tersebut memberikan kontribusi bagi pendidikan nilai anak seperti dapat membedakan mana yang salah dan benar, kerja keras, mandiri dan sebagainya.
1. kemampuan menerapkan dan menggunakan matematika dalam bidang lain
2. kemampuan berpikir analisis dan sintesis
3. kemampuan membedakan yang benar dan salah dengan alasan logis
4. kemampuan kerja keras, konsentrasi dan mandiri
5. kemampuan memecahkan masalah
Secara tidak langsung, kemampuan tersebut memberikan kontribusi bagi pendidikan nilai anak seperti dapat membedakan mana yang salah dan benar, kerja keras, mandiri dan sebagainya.
Beberapa kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari akan saya uraikan sebagai berikut:
a. Penerapan matematika dalam dunia kerja
Dalam dunia kerja, matematika telah digunakan sebagai salah satu alat penyaring atau seleksi bagi orang untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang lebih tinggi. Juga tidak sedikit yang melibatkan penggunaan matematika atau proses berpikir matematis, misalnya melakukan jual-beli, mengukur luas tanah pekarangan, areal sawah, menimbang beras,gula, dan sembako lainnya, menghitung pengeluaran kebutuhan rumah tangga, menghitung biaya pembayaran rekening listrik dan PDAM, membayar hutang, dan sebagainya.b. Penerapan matematika oleh ibu rumah tangga.
Suatu saat ketika anda sudah menjadi seorang ibu rumah tangga, yang mengharuskan anda untuk terampil dalam mengelola keuangan rumah tangga, maka anda tidak akan lepas dari penggunaan ilmu matematika terutam bab aljabar. Mulai dari menganalisa pemasukan, mengatur pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga, uang saku anak, tabungan, sampai ke asuransi kesehatan.c. Penerapan matematika untuk para pedagang
Dalam hal perdagangan, ambilah contoh yang paling sederhana, menjual buah-buahan, anda akan dituntut untuk punya kemampuan menganalisis laba rugi, berapa jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk "kulakan", berapa laba tiap kilogram buah dan buah apa saja yang memberi keuntungan maksimum. semua itu sedikit banyak akan menggunakan ilmu matematika khususnya program linier.d. Penerapan matematika untuk iseng-iseng
Iseng-iseng dalam hal ini bukan sekedar iseng melainkan iseng yang bisa dimanfaatkan untuk kebaikan atau mendapat penghasilan. Contoh pesulap terkenal Joe Sandy yang "hanya" sekedar memanfaatkan ilmu matematika sederhana kemudian mengolah dan disajikan sedemikian rupa hingga bisa memukau penonton. Kegiatan "iseng" lainnya seperti menaksir tinggi pohon, menaksir tinggi gunung, menaksir jarak bulan ke bumi, itu semua menggunakan matematika sederhana.Demikianlah artikel tentang manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari. Para pengajar (guru) matematika mestinya pada awal-awal pembelajaran perlu menyampaikan hal ini pada siswanya agar dapat menumbuhkan motivasi dan semangat untuk mempelajari matematika. Terutama pada kurikulum 2015 ini yang menghendaki pembelajaran matematika lebih realistik dengan menaitkan pada permasalahan-permasalahan nyata di dalam kehidupan. Ada banyak contoh sebenarnya tentang penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari, namun akan saya bahas lain kali jika ada kesempatan.
Termasuk juga dengan trik-trik mengajar matematika agar lebih "realistik" dan "membumi", akan saya tulis jika ada waktu. Terima kasih sudah berkenan membaca, semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment