Seperti telah kita ketahui bersama, mulai tahun pelajaran 2015/2015 ini semua sekolah mulai menerapkan kurikulum 2015. Hanya tinggal kelas 6 SD, kelas 9 SMP, dan kelas XII SMA yang masih menggunakan KTSP 2006. Itu artinya kemungkinan siswa-siswa yang duduk di tingkat itu masih akan mengalami Ujian Nasional yang sempat menjadi polemik dan perdebatan belakangan ini.
Mengamati apa yang terjadi di lapangan secara langsung, ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan implementasi kurikulum 2015. Dalam proses pembelajaran di kelas--dimana kurikulum 2015 sekarang menekankan pendekatan saintifik, proses mengukur keterlaksanaan ini sulit ditentukan karena keterbatasan waktu untuk mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas. Tetapi ada sebuah plesetan yang banyak beredar dapat memberikan gambaran keterlaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, yaitu "apapun kurikulumnya minumnya tetap blablabla..."
Yang mungkin bisa dijadikan salah satu indikator keterlaksanaan kurikulum 2015 adalah pada proses penilaian. Selain mendengarkan keluhan secara langsung dari bapak ibu guru tentang ribet dan rumitnya cara menilai secara autentik, tingkat pemahaman dan keterlaksanaan proses penilaian autentik ini bisa dilihat dari daftar nilai yang dibuat oleh guru. Beberapa celetukan dari orang tua, murid, dan guru yang mungkin bisa dijadikan bahan renungan di antaranya sebagai berikut:
"Proses menilainya begitu kompleks dan melelahkan, hasilnya kok seragam."
"Nilai kok cuma A dan B."
"Trus, bagaimana saya mengetahui saya rangking berapa?"
Demikianlah beberapa fakta di lapangan terkait dengan proses penilaian dalam kurikulum 2015.
Pelaksanaan implementasi kurikulum 2015 banyak orang mengibaratkan berlari sambil membetulkan tali sepatu. Persiapan yang dilakukan belum selesai sudah keburu dilaksanakan, maka wajar jika saat ini banyak para guru yang terseok-seok, tersandung dan jatuh terjerembab. Tetapi, ada juga yang berpendapat kalau waktu yang tepat untuk melakukan adalah saat ini. Menunggu semua siap maka tidak akan pernah terlaksanakan.
Apapun yang benar, satu hal yang patut diapresiasi adalah upaya pemerintah yang terus menerus dan berkesinambungan dalam upaya mengatasi segala permasalahan terkait dengan implementasi kurikulum 2015 ini. Mulai dari penyiapan guru melalui pelatihan-pelatihan yang terus-menerus, buku dan bahan ajar yang sudah disiapkan--dengan harapan dapat membantu meringankan tugas guru, sampai ke pemantauan dan evaluasi di sekolah-sekolah.
Sebagai seorang guru sekaligus pelaksana langsung di lapangan, semestinya kita tidak perlu lagi ikut-ikutan memperdebatkan kurikulum 2015 ini tetapi terus berupaya memahami dan mengimplementasikannya pada anak didik kita di kelas. Tidak cukup waktu sebulan atau dua bulan apalagi cuma seminggu pelatihan untuk memahami apa yang dikehendaki dan bagaimana mengimplementasikan kurikulum 2015 sesuai yang diharapkan.
Beberapa tips yang mungkin bisa membantu para guru terutama yang baru saja menerapkan kurikulum 2015 pada tahun ajaran 2015/2015 ini agar lebih mudah dan efektif dalam memahami dan mengimplementasikan kurikulum 2015 diantaranya adalah:
- Membaca dan membaca
membaca dokumen apa saja yang terkait dengan kurikulum 2015 terutama permendikbud. Kebiasaan jelek yang banyak didapati terutama pada saat pelatihan adalah tidak seratus persen mencurahkan perhatian dan pikiran pada materi melainkan sudah merasa cukup mencopy file-file dari narasumber dan hasil pelatihan. Setelah sampai di rumah file-file itu tidak pernah lagi dibuka dan cuma teronggok menjadi sampah di flash disk.
- Sharing dan berkomunikasi dengan guru lain
Berbagi dengan guru lain bisa dilakukan melalui MGMP di sekolah masing-masing atau lingkup yang lebih luas seperti MGMP kabupaten/kota. Sharing bisa dilakukan dengan cara membuat RPP yang sesuai dengan silabus kurikulum 2015 atau membuat modul dan Lembar Kegiatan Siswa.
Demikianlah beberapa tips yang semoga bisa membantu bapak ibu guru dalam memahami dan menerapkan kurikulum 2015 sesuai dengan yang diharapkan oleh pemberi kebijakan.
Sebagai gambaran dan bahan perbandingan bapak ibu bisa mendownload dan membaca dokumen-dokumen terkait dengan kurikulum 2015 di sini.
Penekanan dokumen yang mungkin perlu dan harus dibaca dengan tuntas adalah pada pedoman pembelajaran saintifik dan pedoman penilaian autentik yang bisa bapak ibu download di bawah ini.
Berikut ini juga saya uploadkan format daftar nilai kurikulum 2015 dalam bentuk excel yang di dalamnya sudah memuat ketiga jenis penilaian; pengetahuan, keterampilan, dan penilaian sikap.Pedoman pembelajaran saintifik
Pedoman penilaian autentik
Modul pelatihan Matematika SMA
Pendukung pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik
Pendukung penilaian proses dan Hasil Belajar SMA
Format daftar nilai guru mata pelajaran
Demikian sedikit gambaran dan pembahasan tentang kurikulum 2015, semoga bisa menambah pengetahuan dan wawasan bapak ibu guru. Jika ada hal-hal yang perlu dikomunikasikan, baik itu pertanyaan atau klarifikasi, bapak ibu bisa menuliskannya pada kolom komentar di bawah postingan ini atau melalui pesan pribadi di sini.
Terima kasih sudah berkunjung dan berkenan membaca.
0 comments:
Post a Comment