Berita pendidikan, berhubung blog ini admin bangun untuk mendedikasikan pada dunia pendidikan di indonesia untuk itu menu baru dalam bog ini akan admin tambahkan ukasan mengenai berita-berita yang berhubungan dengan dunia pendidikan diindonesia.
Soal perkalian 6x4 menjadi perbincangan hangat ahkir-akhir ini, media sosial dihebohkan menyusul sebuah pemberitaan mengenai tugas matematika untuk
Wednesday, September 30, 2015
Monday, September 28, 2015
Rumus Matematika Untuk SMP kelas 7
oke kali ini saya akan bagikan tentang rumus matematika untuk smp kelas 7 mengenai Skala
Skala merupakan perbandingan ukuran gambar dengan ukuran asli / sebenarnya. Perhatikan Rumus skala berikut :
Skala = Ukuran model : ukuran sebenarnya
Contoh
sebuah Peta digambarkan dengan skala 1 : 500000 cm
Hitung jarak sebenarnya jika diketahui jarak antara kota A dan B digambarkan dengan panjang 2 cm
Skala merupakan perbandingan ukuran gambar dengan ukuran asli / sebenarnya. Perhatikan Rumus skala berikut :
Skala = Ukuran model : ukuran sebenarnya
Contoh
sebuah Peta digambarkan dengan skala 1 : 500000 cm
Hitung jarak sebenarnya jika diketahui jarak antara kota A dan B digambarkan dengan panjang 2 cm
Sunday, September 27, 2015
DESKRIPSI MATA KULIAH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA KONTEMPORER
DESKRIPSI MATA KULIAH
Matakuliah | : | Model Pembelajaran Matematika Kontemporer |
Kode Matakuliah | : | GPF.6.2.75 |
Program Studi | : | PGMI |
Bobot sks | : | 2 sks |
Semester | : | VI (enam) |
Elemen Kompetensi | : | MKK (Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan) |
Jenis Kompetensi | : | Lain/Pilihan |
Standar Kompetensi | : | Mahasiswa mampu memahami berbagai macam model pembelajaran matematika dan mampu menerapkannya dalam pembelajaran matematika di MI |
No. | Penyaji | Kompetensi Dasar | Indikator |
1. | Amalina Hasyiati Lailatul Badriah | Mahasiswa mampu memahami hakikat matematika dan pembelajaran matematika di MI | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan hakikat matematika 2. Menjelaskan hakikat anak didik 3. Menjelaskan ciri pembelajaran matematika di MI |
2. | Rifky Rosdiana Dewi Zayyin M. Arifin Andri Purnomo | Mahasiswa mampu menjelaskan pembelajaran matematika tradisional, modern dan masa kini | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pembelajaran matematika tradisional 2. Menjelaskan pembelajaran matematika modern 3. Menjelaskan pembelajaran matematika masa kini |
3. | Kiki Wulandari M. Nusthon Nawawi Tri Lestari Arlin Hermhawati Imro Atussholeha Umi Lailatun Nafiah | Mahasiswa mampu memahami aliran psikologi tingkah laku dan menerapkannya dalam pembelajaran matematika di MI | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan teori belajar yang dikemukakan oleh Thorndike dan menerapkannya dalam pembelajaran matematika di MI 2. Menjelaskan teori belajar yang dikemukakan oleh Pavlov dan menerapkannya dalam pembelajaran matematika di MI 3. Menjelaskan teori belajar yang dikemukakan oleh Bandura dan menerapkannya dalam pembelajaran matematika di MI 4. Menjelaskan teori belajar yang dikemukakan oleh Skinner dan menerapkannya dalam pembelajaran matematika di MI 5. Menjelaskan teori belajar yang dikemukakan oleh Ausubel dan menerapkannya dalam pembelajaran matematika di MI 6. Menjelaskan teori belajar yang dikemukakan oleh Gagne dan menerapkannya dalam pembelajaran matematika di MI |
4. | Wahyu Wulandari Erni Muzayyanah Amim Imroatul K. Siti Muslikah | Mahasiswa mampu memahami aliran psikologi kognitif dan menerapkannya dalam pembelajaran matematika di MI | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan teori belajar yang dikemukakan oleh Bruner dan menerapkannya dalam pembelajaran matematika di MI 2. Menjelaskan teori belajar yang dikemukakan oleh Brownell dan menerapkannya dalam pembelajaran matematika di MI 3. Menjelaskan teori belajar yang dikemukakan oleh Dienes dan menerapkannya dalam pembelajaran matematika di MI 4. Menjelaskan teori belajar yang dikemukakan oleh Van Hiele dan menerapkannya dalam pembelajaran matematika di MI |
5. | | Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai macam pendekatan pembelajaran matematika di MI (bagian I) | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pendekatan induktif pada pembelajaran matematika di MI 2. Menjelaskan pendekatan deduktif pada pembelajaran matematika di MI 3. Menjelaskan pendekatan spiral pada pembelajaran matematika di MI 4. Menjelaskan pendekatan konstruktivisme pada pembelajaran matematika di MI 5. Menjelaskan pendekatan kontekstual pada pembelajaran matematika di MI 6. Menjelaskan pendekatan pemecahan masalah pada pembelajaran matematika di MI 7. Menjelaskan pendekatan realistik pada pembelajaran matematika di MI |
6. | Rudianto | Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai macam pendekatan pembelajaran matematika di MI (bagian II) | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pendekatan terpadu pada pembelajaran matematika di MI 2. Menjelaskan pendekatan kooperatif pada pembelajaran matematika di MI |
7. | Windi Astuti Eka Nurlaela M. Ridwan Fauzi Nadia Okta R. | Mahasiswa mampu menjelaskan metode pembelajaran matematika, bermain sambil belajar dan penemuan dalam matematika | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan metode pembelajaran dalam matematika 2. Menjelaskan bermain sambil belajar 3. Menjelaskan penemuan dalam matematika |
[tips] cara cepat menghafal rumus matematika
Apakah rumus-rumus dalam pelajaran matematika dapat dihafal?
Apakah rumus matematika dapat dihafalkan seperti halnya pengetahuan umum?
Bukankah rumus matematika itu harus dipahami?
Dulu saya tidak suka dengan menghafalkan rumus-rumus matematika. Saya lebih suka untuk memahami matematika. Ketika awal-awal kuliah semakin jelas pemahaman akan rumus matematika lebih penting dari sekedar hafalan
Wednesday, September 23, 2015
Permainan Dalam Pembelajaran Matematika

Hal yang sering saya lakukan ketika pertama kali memasuki kelas adalah mengamati wajah/ekspresi para siswa. Sebagian besar menunjukkan wajah ketidaktertarikan, terlebih jika saat itu adalah jam-jam terakhir. Begitulah kebanyakan penyikapan siswa terhadap pelajaran matematika. Tetapi ketika kemudian saya mengawalinya dengan sebuah cerita atau menawarkan sebuah permainan mereka berubah menjadi tampak antusias.
Dari hal itulah kemudian saya berpikir bagaimana meramu proses KBM matematika yang sifatnya tidak rutinitas, diantaranya dengan mencari ide cerita dan memasukkan unsur permainan di dalamnya. Harapannya hal itu bisa membuat siswa lebih antusias dan merasa tertantang dalam belajar matematika.
Berikut ini adalah salah satu permainan sederhana yang pernah saya praktikkan ketika hendak memulai proses KBM matematika bab permutasi.
Instruksinya pada siswa begini:
Mengapa yang diambil adalah bolpoin?
Penjelasannya seperti ini:
Jika pensil (P), bolpoin (B), dan spidol (S) disusun secara acak dari kiri ke kanan, maka akan ada enam kemungkinan susunan, yaitu:
PBS, BPS, BSP, PSB, SBP dan SPB.
Setelah melakukan langkah pertama, susunan akan berubah menjadi
PBS, PBS, BPS, PSB, SPB dan PSB
Setelah langkah kedua susunan menjadi
PSB, PSB, PBS, PSB, SPB dan PSB
dan setelah langkah ketiga susunan menjadi
SPB, SPB, PSB, SPB, SPB dan SPB
Ternyata setelah melakukan tiga langkah, bolpoin akan selalu terletak di paling sebelah kanan.
Susunan berbeda dari ketiga benda inilah yang dalam matematika disebut dengan Permutasi.
Demikianlah sebuah permainan matematika sederhana yang menurut pengalaman saya cukup efektif untuk menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar matematika.
Untuk permainan matematika lain sebagai pengantar sekaligus trigger dalam pembelajaran kombinasi saya biasa menggunakan permainan lingkaran dan garis yang akan saya tuliskan pada postingan berikutnya.
Terima kasih sudah menyimak dan mohon tanggapannya sekiranya ada saran atau ide yang relevan dengan postingan di atas. Salamatematika!
Dari hal itulah kemudian saya berpikir bagaimana meramu proses KBM matematika yang sifatnya tidak rutinitas, diantaranya dengan mencari ide cerita dan memasukkan unsur permainan di dalamnya. Harapannya hal itu bisa membuat siswa lebih antusias dan merasa tertantang dalam belajar matematika.
Berikut ini adalah salah satu permainan sederhana yang pernah saya praktikkan ketika hendak memulai proses KBM matematika bab permutasi.
Instruksinya pada siswa begini:
Sediakan Pensil, Bolpoin, dan Spidol masing-masing 1 buah setiap bangku.
Susunlah secara acak menurut selera kalian dari kiri ke kanan.
Langkah pertama: angkat pensil dan tukarkan tempatnya dengan benda di sebelah kirinya. Jika di sebelah kiri pensil kosong maka biarkan.
Langkah kedua: angkat bolpoin dan tukar tempat dengan benda di sebelah kanannya. Jika di sebelah kanan bolpoin kosong maka biarkan.
Langkah ketiga: angkat spidol dan tukarkan dengan benda di sebelah kirinya. Jika di sebelah kiri spidol kosong, maka biarkan.
Sekarang, angkat tangan kanan kalian dan ambil benda yang paling kanan. Mulailah menulis dengan bolpoin yang kalian pegang.
Mengapa yang diambil adalah bolpoin?
Penjelasannya seperti ini:
Jika pensil (P), bolpoin (B), dan spidol (S) disusun secara acak dari kiri ke kanan, maka akan ada enam kemungkinan susunan, yaitu:
PBS, BPS, BSP, PSB, SBP dan SPB.
Setelah melakukan langkah pertama, susunan akan berubah menjadi
PBS, PBS, BPS, PSB, SPB dan PSB
Setelah langkah kedua susunan menjadi
PSB, PSB, PBS, PSB, SPB dan PSB
dan setelah langkah ketiga susunan menjadi
SPB, SPB, PSB, SPB, SPB dan SPB
Ternyata setelah melakukan tiga langkah, bolpoin akan selalu terletak di paling sebelah kanan.
Susunan berbeda dari ketiga benda inilah yang dalam matematika disebut dengan Permutasi.
Demikianlah sebuah permainan matematika sederhana yang menurut pengalaman saya cukup efektif untuk menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar matematika.
Untuk permainan matematika lain sebagai pengantar sekaligus trigger dalam pembelajaran kombinasi saya biasa menggunakan permainan lingkaran dan garis yang akan saya tuliskan pada postingan berikutnya.
Terima kasih sudah menyimak dan mohon tanggapannya sekiranya ada saran atau ide yang relevan dengan postingan di atas. Salamatematika!
JADWAL PRESENTASI GEOMETRI DAN PENGUKURANNYA
JADWAL PRESENTASI GEOMETRI DAN PENGUKURANNYA
No. | Penyaji | Kompetensi Dasar | Indikator |
1. | Pangesti Nufi Rahayu Ethi Setiorini Titah Lestari | Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar geometri seperti titik, garis, bidang, ruang, garis, ruas garis, sudut dan kurva | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan definisi titik, garis, bidang dan ruang 2. Menjelaskan definisi garis, ruas garis dan sudut 3. Menjelaskan definisi kurva 4. Menyebutkan jenis-jenis kurva |
2. | Siti Rahmawati Rina Setyowati Trisna Wardani | Mahasiswa mampu menjelaskan segitiga, segiempat dan segilima serta kongruensi dan kesebangunan | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan definisi segitiga 2. Menyebutkan macam-macam segitiga berdasarkan sisi-sisinya 3. Menyebutkan macam-macam segitiga berdasarkan besar sudutnya 4. Menjelaskan definisi segiempat 5. Menyebutkan macam-macam segiempat 6. Menjelaskan definisi segilima 7. Menjelaskan definisi kongruensi 8. Menjelaskan definisi kesebangunan |
3. | By Hanik Rosnaningtyas Ima Rhodhatul Fatma | Mahasiswa mampu menjelaskan konsep refleksi, rotasi dan simetri | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan konsep refleksi 2. Menjelaskan konsep rotasi 3. Menjelaskan simetri lipat 4. Menjelaskan simetri putar 5. Menentukan banyak simetri lipat dari sebuah bangun 6. Menentukan banyak simetri putar dari sebuah bangun 7. Membuat bangun yang memiliki simetri lipat pada papan geoboard 8. Membuat bangun yang memiliki simetri putar pada papan geoboard |
4. | Lely Siti Qoriah | Mahasiswa mampu menjelaskan topologi elementer dan contoh benda dalam kehidupan sehari-hari yang ekuivalen secara topologi dengan bangun yang telah ditentukan | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menggambar berbagai jenis kurva pada bidang 2. Memberi contoh bangun pada kehidupan sehari-hari yang dapat dipakai sebagai model dari bangun-bangun geometri 3. Menggambar bangun-bangun yang ekuivalen secara topologi dengan bangun yang telah ditentukan 4. Menyebutkan benda-benda pada kehidupan sehari-hari yang ekuivalen secara topologi dengan bangun yang diberikan 5. Memasangkan bangun-bangun yang ekuivalen secara topologi 6. Menentukan banyak terminal (vertices), tapak (paths) dan daerah (region) pada jaringan |
5. | Khonik Atul Mukaromah | Mahasiswa mampu menjelaskan polihedron | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian bangun ruang 2. Merancang pembelajaran bangun ruang yang sesuai dengan kurikulum Sekolah Dasar 3. Menjelaskan konsep bangun ruang dengan menggunakan metode dan media yang sesuai |
6. | Suciana Novitasari | Mahasiswa mampu membuat jaring-jaring bangun ruang | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menentukan jaring-jaring bidang 4 dan bidang 6 2. Membuat bangun ruang dari jaring-jaring bidang 4 dan bidang 6 3. Menentukan jaring-jaring permukaan lengkung dan lingkaran 4. Membuat bangun ruang dari jaring-jaring permukaan lengkung dan lingkaran |
7. | Sari Saputri Eny Munawaroh | Mahasiswa mampu menjelaskan satuan ukur dan konsep keliling dalam kehidupan sehari-hari | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menyebutkan satuan ukur tidak baku dalam kehidupan sehari-hari 2. Menyebutkan satuan ukur baku dalam kehidupan sehari-hari 3. Menentukan keliling kurva 4. Menentukan keliling segitiga 5. Menentukan keliling segiempat 6. Menentukan keliling lingkaran |
8. | Ulya Nuriana Deni Haryani | Mahasiswa mampu menjelaskan satuan luas dan konsep luas dalam kehidupan sehari-hari | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menyebutkan satuan luas dalam kehidupan sehari-hari 2. Menjelaskan pengubinan dan rangkaian bidang datar 3. Menentukan luas segitiga 4. Menentukan luas segiempat 5. Menentukan luas lingkaran |
9. | Solichah Leolita Kristiana | Mahasiswa mampu menjelaskan satuan berat dan konsep volume dalam kehidupan sehari-hari | Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menyebutkan satuan berat dalam kehidupan sehari-hari 2. Menjelaskan konsep volume bangun ruang bidang datar 3. Menjelaskan konsep volume bangun ruang bidang Lengkung |